Surumba.com - Kabupaten Buton sedang memasuki babak baru. Sebuah peta jalan pembangunan disiapkan untuk menuntun arah lima tahun mendatang, yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
RPJMD ini bukan sekedar dokumen tebal dengan bahasa birokrasi. Namun janji pemerintah kepada masyarakat tentang bagaimana setiap potensi daerah akan dikelola, setiap masalah dicari solusinya, dan setiap cita-cita diwujudkan bersama.
Dengan semangat Buton Bersinar, visi besar yang diusung adalah menghadirkan masyarakat yang religius, sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Sebagai langkah awal, DPRD Buton telah menggelar rapat paripurna untuk mendengarkan pidato pengantar Bupati Buton tentang Rancangan Akhir RPJMD Buton 2025-2029 yang dibacakan oleh Wakil Bupati, Syarifuddin Saafa, di Kantor DPRD Buton, Jumat (15 Agustus 2025).
Sidang paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Buton, Marusli Sihaji, didampingi Wakil Ketua Hasni dan La Madi, serta dihadiri 12 anggota DPRD lainnya. Turut hadir pula Forkopimda, Staf ahli, para Asisten, Kepala OPD, hingga pimpinan instansi vertikal.

Visi Besar Buton Bersinar 2029
Visi ini mungkin terdengar sederhana, namun maknanya sangat luas. Religius berarti masyarakat Buton hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan tetap berpegang pada nilai-nilai agama serta budaya lokal.
Sejahtera bermakna kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi secara adil mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga kesempatan kerja.
Mandiri dan berdaya saing mengajak pemerintah dan masyarakat untuk berani berdiri di atas kaki sendiri, memanfaatkan potensi lokal, sekaligus siap bersaing dengan daerah lain.
Sementara berkelanjutan mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan generasi mendatang.
Empat Misi Utama
Untuk mencapai visi tersebut, RPJMD Buton menetapkan empat misi utama, yang disebut sebagai Catur Cita.
Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Tidak ada lagi birokrasi berbelit, karena digitalisasi desa, kebijakan satu data, hingga mall pelayanan publik akan hadir demi memudahkan masyarakat.
Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, hingga pengentasan kemiskinan menjadi perhatian utama. Anak-anak miskin tetap bisa sekolah, layanan kesehatan menjangkau hingga pelosok, dan peluang kerja semakin terbuka.
Ketiga, mengelola sumber daya alam dengan bijak sekaligus memperkuat infrastruktur. Jalan, jembatan, irigasi, air bersih, hingga sarana wisata akan dibangun dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Keempat, memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Pertanian, perikanan, UMKM, hingga pariwisata dikembangkan agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tapi pelaku utama dalam pembangunan.

Sepuluh Program Prioritas
Untuk mewujudkan visi dan misi itu, ada sepuluh program prioritas yang siap dijalankan.
1. Tata Kelola Pemerintahan Modern. Digitalisasi desa dan satu data akan membuat pelayanan publik lebih cepat dan transparan. Masyarakat tak perlu lagi pusing dengan urusan administrasi.
2. Harmonisasi Kehidupan Beragama. Bantuan untuk rumah ibadah, beasiswa penghafal Al-Qur’an, serta forum kerukunan umat beragama menjadi upaya menciptakan kehidupan yang damai dan penuh toleransi.
3. Kebersihan dan Keindahan Wilayah. Penataan taman kota, pengelolaan sampah terpadu, hingga bank sampah akan membuat Buton lebih indah dan sehat.
4. Pendidikan dan Kesehatan untuk Semua. Beasiswa pendidikan, taman baca, posyandu yang direvitalisasi, hingga program percepatan penanganan stunting memastikan setiap warga mendapatkan kesempatan hidup lebih baik.
5. Pengembangan dan Inovasi Daerah. Dukungan untuk penelitian, teknologi tepat guna, serta expo produk unggulan membuka peluang inovasi masyarakat.
6. Penataan Wilayah. Dari masterplan kawasan hingga pembangunan perkotaan, wajah Buton akan semakin tertata dan modern.
7. Infrastruktur Merata. Jalan dan jembatan baru, jaringan irigasi, embung pertanian, hingga sarana air minum bersih akan memperlancar aktivitas dan mendorong ekonomi.
8. Pemulihan Ekonomi Masyarakat. Program one village one product, pelatihan wirausaha muda, hingga pendampingan pemasaran UMKM membantu usaha lokal naik kelas.
9. Pemberdayaan Sosial. Pelatihan kerja, job fair online, bantuan rumah layak huni, hingga proyek padat karya memastikan masyarakat kecil tidak tertinggal.
10. Program Religius. Literasi Al-Qur’an di sekolah, pembiasaan perilaku religius, hingga program santunan duka memperkuat karakter masyarakat Buton.
Manfaat yang Bisa Dirasa
Lalu, apa artinya semua program itu bagi masyarakat? Banyak, kata Wakil Bupati buton dałam sambutannya.
Seorang siswa dari keluarga kurang mampu kini punya peluang besar mendapat beasiswa hingga perguruan tinggi. Seorang ibu di desa bisa membawa anaknya ke posyandu yang aktif, dengan fasilitas lebih lengkap. Seorang pemuda desa yang punya ide kreatif bisa mendapat pelatihan untuk membangun start-up, tanpa harus merantau jauh.
UMKM lokal, mulai dari penjual ikan hingga pengrajin tenun, akan mendapat dukungan pemasaran dan akses permodalan. Sementara petani dan nelayan akan melihat langsung manfaat dari infrastruktur irigasi, embung, hingga program ekonomi biru.
Semua hal tersebut pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
RPJMD Buton 2025–2029 disusun bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga melibatkan banyak pihak: DPRD, instansi vertikal, hingga tokoh masyarakat. Partisipasi ini membuat program lebih membumi, sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Namun, keberhasilan RPJMD tidak hanya bergantung pada dokumen atau rapat. Namun membutuhkan kolaborasi nyata antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan generasi muda. Dengan bekerja bersama, visi besar Buton Bersinar bukanlah sekadar slogan, tetapi kenyataan yang dapat dilihat dan dirasakan.

Masa Depan Buton Bersinar
Lima tahun ke depan akan menjadi periode penting. Kabupaten Buton punya semua modal mulai kekayaan alam, budaya yang kaya, serta masyarakat yang kreatif dan pekerja keras. RPJMD 2025–2029 hadir untuk mengikat semua potensi itu agar bergerak searah menuju tujuan yang sama.
Bayangkan tahun 2029, ketika anak-anak Buton bersekolah dengan riang, UMKM mampu menembus pasar nasional, desa-desa terkoneksi internet, dan wisatawan datang menikmati indahnya alam Buton yang lestari.
Itulah gambaran Buton yang religius, sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Kini saatnya semua elemen bersatu. Dengan semangat kemerdekaan dan optimisme yang tinggi, RPJMD menjadi kompas yang menuntun Buton ke masa depan yang lebih terang.
Buton bersinar bukan hanya harapan, tapi janji yang sedang akan diwujudkan. (Adm)