Surumba.com - Pemerintah Kabupaten Buton kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan di sektor pesisir dan kelautan. Hal ini ditunjukkan melalui kehadiran Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, dalam acara Peluncuran Kemitraan Kepala Desa/Lurah Pesisir (Coastal 500) yang digelar di Aula Kantor Bupati Buton, Rabu (6 Agustus 2025).
Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) ke-14: Ekosistem Lautan, dengan fokus pada tata kelola laut yang inklusif dan berbasis masyarakat.
Turut hadir dalam acara ini Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, La Ode Syamsuddin, Vice President Rare Indonesia, Heri Kushardianto, Rektor Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, Prof La Sara, jajaran kepala OPD, camat, serta kepala desa dan lurah dari wilayah pesisir se-Kabupaten Buton.
Dalam sambutannya, Heri Kushardianto menekankan pentingnya enam modal pembangunan sebagai fondasi menuju perikanan berkelanjutan. Keenam modal tersebut meliputi modal ekonomi, sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi dan inovasi, budaya, serta modal sosial. Ia juga menyoroti kekayaan sumber daya alam kelautan Buton seperti terumbu karang dan hutan mangrove yang masih terjaga, serta tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian laut.
“Kami sudah cukup lama di Sultra, dan Buton ini seperti rumah kedua bagi kami. Di sini sudah ada enam kelompok PAAP (Pengelola Akses Area Perikanan) binaan Rare yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat. Mereka adalah garda terdepan pelindung laut kita,” ungkap Heri.
Ia menambahkan bahwa kunci utama dari pembangunan pesisir adalah kolaborasi, inovasi, dan kepercayaan antar pemangku kepentingan.
“Kalau ingin berjalan cepat, jalanlah sendiri. Tapi kalau ingin berjalan jauh, mari jalan bersama,” pungkasnya, mengutip peribahasa Afrika.
Sementara itu, Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pelaksanaan program pembangunan di wilayah pesisir. Ia menyampaikan kritik terhadap pendekatan yang hanya berfokus pada pemberian bantuan tanpa pendampingan.
“Pembangunan bukan sekadar bantuan sesaat. Jangan hanya kasih, lalu lepas tangan. Harus ada manajemen dan pengawasan yang terus berjalan. Masyarakat kita harus didampingi, perlu diajari supaya SDM-nya meningkat dan punya nurani. Tidak bisa sedikit-sedikit uang. Harus serius,” tegas Bupati.
“Saya serius. Saya marah karena saya sayang daerah ini. Kalau tidak ditegaskan, Buton tidak akan maju,” lanjutnya.
Program Coastal 500 sendiri diharapkan menjadi forum kolaboratif yang memperkuat peran kepala desa dan lurah dalam menjaga ekosistem laut melalui pendekatan partisipatif dan berbasis kearifan lokal.
Dengan potensi pesisir yang besar serta keterlibatan aktif dari pemimpin di tingkat desa dan kelurahan, Kabupaten Buton menargetkan terwujudnya tata kelola kelautan yang berdaya tahan, adil, dan inklusif demi generasi mendatang. (Adm)