Surumba.com - Pemerintah mengumumkan langkah revolusioner dalam sistem pendidikan nasional melalui penerapan kurikulum kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang akan segera diimplementasikan pada tahun ajaran baru di seluruh jenjang pendidikan.
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa kurikulum AI akan menjadi bagian integral dari pendidikan dasar hingga menengah di Indonesia.
"Beberapa hari lalu kita ratas (rapat terbatas) ada Pak Menteri Pendidikan juga, nanti di tahun ajaran baru kita mulai memasukkan kurikulum AI, pelajaran AI di SD, SMP, SMA, SMK juga," ujar Gibran saat menghadiri acara "Creative Job Opportunity with AI" di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Jumat (2 Mei 2025), dilansir dari Antaranews.com.
Transformasi sistem pendidikan ini menandai perubahan fundamental dalam cara Indonesia mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital. Penerapan kurikulum AI di semua jenjang mulai dari sekolah dasar menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membekali siswa dengan keterampilan teknologi sejak dini.
Wapres menekankan pandangan yang mengubah paradigma pendidikan nasional dengan menyatakan bahwa teknologi AI tidak akan menggantikan manusia, namun manusia yang tidak memanfaatkan AI akan kalah bersaing dengan mereka yang menggunakannya.
Pernyataan tersebut mencerminkan visi Indonesia untuk bergerak dari pendidikan konvensional menuju pendidikan berbasis teknologi yang relevan dengan tuntutan global.
Meskipun rencana ini ambisius, pertanyaan mengenai kesiapan tenaga pengajar di seluruh Indonesia untuk mengajarkan materi AI menjadi perhatian utama. Terutama di daerah dengan keterbatasan infrastruktur teknologi.
Potensi melebarnya kesenjangan digital antara sekolah di perkotaan dan pedesaan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi. Pemerintah perlu memastikan pemerataan akses terhadap perangkat dan konektivitas yang diperlukan untuk pembelajaran AI yang efektif.
Dengan inisiatif ini, Indonesia berpotensi memposisikan diri sebagai pemain penting dalam ekonomi digital global.
Pendidikan AI sejak dini diharapkan dapat melahirkan generasi inovator teknologi yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Gibran juga mencontohkan inovasi sejumlah siswa sekolah, seperti salah satu sekolah di BSD yang siswanya baru saja memenangkan lomba robotik dengan menciptakan robot pembersih terumbu karang.
"Jadi Indonesia ini enggak pernah kehabisan orang pintar. Semuanya kreatif dan kalian harus bisa merangkul teknologi-teknologi terkini, salah satunya AI, crypto, blockchain, manfaatkan sebaik-baiknya," ucapnya.
Hubungan antara industri dan pendidikan juga semakin diperkuat melalui kunjungan Wapres ke Universitas Bina Nusantara, menunjukkan upaya mendekatkan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri modern.
Dalam kesempatan itu, Gibran turut mengapresiasi para mahasiswa Binus yang berhasil menciptakan inovasi seperti alat pendeteksi kantuk maupun game dengan memanfaatkan teknologi AI.
"Jadi sekali lagi saya sangat senang ini Binus menangkap opportunity itu. Jadi selain nanti bisa menjawab tantangan zaman, anak-anak di sini semua nanti ketika lulus sudah siap kerja juga, kan itu yang paling penting," ujar Wapres. (Adm)