Surumba.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton bersama Polres Buton menggelar rapat koordinasi ketahanan pangan yang berlangsung di Kantor Bupati Buton, Kamis (7 Agustus 2025). Agenda utamanya menggerakkan seluruh desa untuk ikut serta dalam program penanaman jagung dengan skema satu desa, satu hektar.
Rakor ini dihadiri oleh para camat, kepala desa, dan perwakilan dari 83 desa se Kabupaten Buton. Pembukaan dilakukan Pj Sekda Buton, La Ode Syamsuddin, S.Pd., M.Si., yang menekankan bahwa program ini bukan sekadar seremonial.
“Program ini menyentuh langsung masyarakat. Bukan sekadar seremoni. Jadi harus kita digarap serius,” tegasnya.
Program ini menyasar penanaman jagung di masing-masing desa seluas satu hektar, yang akan dimulai saat musim hujan antara November hingga Desember 2025. Bibitnya akan disediakan oleh Dinas Pertanian, dengan proyeksi total lahan sekitar 250 hingga 300 hektar.

Beberapa wilayah seperti Desa Bajo Bahari dan desa-desa bajo lainnya tidak diwajibkan ikut karena keterbatasan lahan darat.
“Misalnya Kecamatan Lasalimu punya 15 desa, ya artinya ada 15 hektar. Wolowa 7 desa, berarti 7 hektar, begitu pula kecamatan lainnya,” jelas Syamsuddin.
Ia juga meminta para camat agar memastikan seluruh kepala desa mempersiapkan lahannya. Kebun PKK yang sudah ada seperti tanaman jahe dan lengkuas tetap berjalan, namun penanaman jagung akan menjadi program prioritas untuk ketahanan pangan.
Sebagai konteks penting, data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2 Juli 2025 menunjukkan bahwa produksi jagung di Sulawesi Tenggara menurun tajam dari 48.600 ton pada Januari–Juni 2024 menjadi 32.082 ton pada periode yang sama tahun 2025. Ini berarti terjadi penurunan sebesar 16.518 ton atau 34%, yang menjadikan Sultra berada di posisi kelima penurunan produksi nasional.
Rapat turut dihadiri oleh Kabag SDM Polres Buton, perwakilan Bulog Baubau, para kepala OPD, pejabat utama Polres, para Kapolsek, serta camat dan kepala desa se-Kabupaten Buton. Seluruh elemen sepakat bahwa program ini bukan hanya imbauan, tapi langkah strategis untuk menghadapi potensi krisis pangan. (Adm)