SURUMBA.com - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid mengatakan, sulitnya aspal Buton menembus pasar disebabkan permainan para "mafia".
Mereka sengaja memilih aspal impor karena tergiur keuntungan lebih besar. Untuk itu, dia akan minta pemerintah untuk memberantas preman berdasi tersebut.
"Saya minta pemerintah segera turun tangan berantas para mafia aspal (Buton) ini," tegasnya saat bersilaturrahim dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Buton di Rumah Jabatan Bupati Buton, Minggu (September 13, 2020).
Cara-cara yang dilakukan selama ini menurut Gus Jazil sapaan akrab Jazilul Fawaid, lumrah dilakukan para mafia. Mereka sengaja mencari alasan guna mengganjal pesaing, dan sekaligus membuka celah untuk mendapatkan keuntungan besar. Padahal kalau aspal Buton yang digunakan untuk membangun jalan, niscaya masyarakat ikut menikmati dampak meningkatnya ekonomi.
"Apalagi, cadangan aspal Buton masih sangat besar, cukup untuk memenuhi kebutuhan aspal sebesar 1,5 juta ton per tahun," katanya.
Guz Jazil mengaku prihatin atas terpuruknya aspal Buton di negeri sendiri. Hingga sekarang masih belum mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Buton sendiri.
Padahal, potensi kandungan aspal di Pulau Buton sangat besar, mencapai 600 juta ton.
Yang lebih mengkhawatirkan, meski pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan secara besar-besaran, ternyata program tersebut tidak banyak menyerap bahan-bahan lokal khususnya aspal Buton. Semestinya, semakin banyak pembangunan dilakukan, semakin besar bahan-bahan lokal yang bisa dimanfaatkan.
"Alasannya karena aspal Buton tidak memenuhi syarat yang dibutuhkan. Ini jelas mengada-ada dan tidak berpihak pada hasil dalam negeri. Karena saat ini sudah ada teknologi yang bisa membuat aspal Buton, memenuhi persyaratan yang diinginkan," ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Buton La Bakry meminta bantuan Wakil Ketua MPR terkait sulitnya aspal Buton menembus pasar. Hal ini turut menjadi penghambat pelaksanaan pembangunan.
Namun bila kandungan bumi Pulau Buton bisa dioptimalkan, akan sangat membantu mensejahterakan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Gus Jazil didampingi Bupati Buton dan jajarannya menyempatkan diri melihat dari kondisi lahan aspal di Kabungka.
Kondisinya saat ini nyaris mangkrak karena tidak dapat berfungsi maksimal. Tumpukan aspal yang siap diolah, terlihat memenuhi lokasi di tempat tersebut. Sebagian sudah dimasukkan ke karung, sebagian yang lain teronggok begitu saja. (man)
Artikel ini telah tayang di GoRiau.com dengan judul: Punya Stok 600 Juta Ton, Pemerintah Harusnya Berantas "Mafia" Aspal Buton