Ny. Rahmatia Tegaskan Mundur dari Jabatan Ketua DWP, Demi Etik Penyelenggara Negara

Ny. Rahmatia Syamsudin saat menyampaikan pernyataan mundur dari jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton dalam Musyawarah Daerah ke-V DWP, di Aula Kantor Bupati Buton, Selasa (29 Juli 2025).

Surumba.com - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Buton menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-V di Aula Kantor Bupati Buton, Selasa (29 Juli 2025). Forum ini mengangkat tema “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045” sebagai momentum penguatan peran organisasi dalam mendukung pembangunan nasional dan daerah.

Salah satu momen paling disorot dalam Musda kali ini datang dari pernyataan tegas Ny. Rahmatia Syamsudin, istri dari Pj Sekda Kabupaten Buton. Secara struktural, ia seharusnya menjabat sebagai Ketua DWP Kabupaten Buton. Namun, di hadapan forum, ia menyatakan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut karena mempertimbangkan posisi dan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara negara.

“Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton melaksanakan Musyawarah Daerah ke-V, tentu ini merupakan terobosan yang baik dan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Namun, pada hari ini saya, selaku istri dari Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, yang seharusnya menjadi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton, melalui forum ini menyampaikan bahwa posisi saya sebagai penyelenggara negara dan sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Buton, dalam hukum saya tidak boleh terlibat dalam organisasi baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum,” ungkapnya.

Dalam penyampaiannya, Ketua KPU Kabupaten Buton itu menekankan bahwa keputusannya merupakan bentuk kepatuhan terhadap etika penyelenggaraan negara, dan bahwa organisasi akan tetap berjalan dengan adanya perwakilan yang ditunjuk untuk menggantikan posisinya.

“Sesuai dengan tema yang diusung dalam musyawarah daerah ke-V ini saya berharap Ibu-Ibu akan bersinergi dengan pemerintah daerah Kabupaten Buton di dalam melaksanakan visi misi tentu Ibu-ibu Dharma wanita dan PKK Kabupaten Buton adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk mewujudkan visi misi pemerintah daerah Kabupaten Buton,” katanya.

Sebelumnya, acara dibuka dengan resmi oleh Pj Sekda Buton, La Ode Syamsudin, S.Pd., M.Si, yang hadir mewakili Bupati Buton. Ia memberikan apresiasi kepada seluruh anggota DWP atas kontribusi aktif mereka dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.

Pj. Sekda Buton, La Ode Syamsudi, S.Pd., M.Si.

“Kepada Ibu-Ibu tangguh, Ibu Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton dalam forum musyawarah daerah tentu kita harapkan kegiatan ini sukses, dan segala pengurusan sukses terbentuk untuk membersamai kepemimpinan daerah dalam rangka membantu menjadi katalis terhadap perubahan dan dinamika pembangunan daerah yang dicanangkan pimpinan daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Pj Sekda menjelaskan bahwa tema Musda ini mencerminkan empat kata kunci penting yakni penguatan fondasi, transformasi, organisasi DWP, dan Indonesia Emas 2045.

“Empat unsur ini dapat kita terjemahkan dan implementasikan ke depan dalam penguatan organisasi Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Buton. Ini bukan hanya tentang restrukturisasi internal, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan, memperkuat peran strategis perempuan, dan membangun kesiapan menuju masa depan yang lebih maju,” tambahnya.

Musda ke-V ini dihadiri oleh seluruh perwakilan DWP dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buton. Forum ini menjadi ajang konsolidasi, regenerasi kepengurusan, serta peneguhan semangat perempuan sebagai bagian penting dari pembangunan daerah. (Adm)

Bagikan:

POPULER

RDP Soal Efisiensi APBD 2025, DPRD Buton Skors Rapat karena Data Tak Kunjung Diserahkan Adm 28-07-2025 | 13:00PM