Pj Bupati Buton Hadiri Ground Breaking Pembangunan Patung Oputa Yi Koo

Gubernur Sultra Ali Mazi saat menghadiri groundbreaking pembangunan patung Oputa Yi Koo di Kotamara Baubau. (Foto Ist)

SURUMBA.com - Pj Bupati Buton, Basiran, menghadiri Ground Breaking atau peletakan batu pertama Pembangunan Patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin (Oputa Yi Koo), di Kotamara, Kota Baubau, Kamis Pagi (22/09/2022).

Dengan dibangunnya Patung Pahlawan Nasional di Kota Baubau tersebut akan menjadi icon baru di Sulawesi Tenggara, khsusnya Kota Baubau, sebagai pusat peradaban Kesultanan Buton.

"Patung Oputa Yi Koo akan dibangun dengan ketinggian 23 M sebagai falsafah bahwa Oputa Yi Koo adalah Sultan Buton ke-23. Di bawah patung itu akan dibangun bangunan yang terdiri 2 lantai setinggi 9 meter. Lantai 1 akan dijadikan museum yang akan memperlihatkan drama perjalanan Sultan," kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Prov Sultra, Pahri Yamsul.

"Sehingga museum ini bisa dijadikan sebagai wisata edukas dan dan tempat penyebaran informasi perkembangan kemajuan Sultra, Kota Baubau dan Kepulauan Buton khususnya,” sambungnya.

Di lantai 2, lanjut Pahri, ada ruang untuk pengelola Patung Oputa Yi Koo sehingga bisa menjadikan destinasi wisata dan meningkatkan potensi-potensi ekonomi di sekitarnya.

“Patung Oputa Yi Koo telah digagas oleh Gubernur Sultra sejak 2019. Namun terkendala Covid 19 yang melanda dunia. Alhamdulillah pembangunannya dipagi hari ini bisa kita laksanakan di tahap pertama,” kata Pahri.

Sementara itu, Gubernur Sultra, Ali Mazi, menyebut, pembangunan Patung Oputa Yi Koo merupakan salah satu wujud komitmen bersama untuk menjadi bangsa yang besar. 

“Alhamdulillah, kita bersyukur karena kita di Daerah Sulawesi Tenggara. La Karambau atau Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi adalah satu-satunya Sultan Buton yang konsisten, begitu gigih dan tidak kenal menyerah melakukan perlawanan terhadap hegemoni, agresi, dan nafsu imperialism Kompeni-Belanda selama 24 tahun (1752-1776) hingga akhir hayatnya," tuturnya. 

"Beliau bergerilya dalam masa yang tidak singkat, meninggalkan kesenangan duniawi, menelusuri lembah dan bebukitan serta melintasi hutan, sebelum akhirnya diyakini wafat di Puncak Gunung Siontapina,” terang Ali Mazi. 

Lanjut orang nomor satu di Sultra itu, nanti setelah melalui kajian akademik yang panjang dan mengikuti kontestasi yang rumit, baru kemudian Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi, secara resmi dinobatkan menjadi pahlawan nasional melaui Surat Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 120/TK/2019 tanggal 7 November 2019. (Din)

Bagikan:

POPULER

Lubang Lama, Dalih Baru: TPP ASN Buton Dua Tahun Berturut Jadi Korban Adm 05-06-2025 | 11:39AM