SURUMBA.com - Sejak adanya ledakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, tenaga kesehatan (Nakes) selalu ikut terpapar. Pada ledakan awal 18 Juni 2020 lalu, dari 30 yang terkonfirmasi, 27 di antaranya merupakan Nakes.
Kali ini ledakan itu kembali terjadi, 25 dari 39 kasus positif Covid-19 juga merupakan Nakes.
"Kabupaten Buton hari ini mendapatkan tambahan kasus konfirmasi 39 orang. 25 orang di antaranya adalah tenaga kesehatan. Kemudian 14 orang dari masyarakat," kata Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buton, dr Hayun, dalam konferensi pers di Aula Anjugan Kantor Bupati Buton, Senin 20 Juli 2020.
Nekes yang terpapar Covid-19 ini berasal dari Puskemas Siotapina 20 orang, 4 dari Puskesmas Barangka, dan 1 Pasarwajo. Riwayat kontaknya hampir dipastikan dari pasien.
Menurut Hayun, semua nakes dalam menjalankan tugas dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Namun kenapa sampai bisa terpapar, kemungkinan besar APD yang dikenakan tidak optimal.
Selain itu, ada pula yang terpapar ketika pergantian APD. Saat melepaskan APD tidak sesuai dengan urutannya satu per satu. Dan terkadang pula, kontak langsung dengan pasien yang belum dicurigai positif Covid-19.
Sebelumnya Hayun menuturkan, 14 masyarakat yang positif terbaru tersebar di tiga kecamatan yakni Kapontori, Pasarwajo, dan Siotapina. Klusternya, 7 di antaranya kontak erat dengan pasien 066, 4 kontak erat dengan pasien dari Kolaka Utara, sisanya belum diketahui.
Dengan adanya penambahan ini, total kasus positif Covid-19 Kabupaten Buton berjumlah 105 orang. Rinciannya 26 sembuh, 76 dalam pemantauan, dan 3 meninggal dunia.
Atas kondisi ini, Hayun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Buton agar terus waspada. Sebab penularan Covid-19 masih terus terjadi. Olehnya, protokol kesehatan harus ditaati dengan cara memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan. (man)