Gerak Cepat Basiran Cegah Inflasi di Buton

Pj Bupati Buton saat berbincang dengan para pedagang. (Foto Ist)

SURUMBA.com - Baru sepekan di lantik sebagai Pj Bupati Buton, Basiran langsung melakukan inspeksi dadakan (sidak) di Pasar Sabho dan Kaloko, Kamis (September 01, 2022).

Operasi pasar tersebut dilakukan untuk memastikan kestabilan harga pangan di pasar. Pasalnya, gejolak harga pangan akan berdampak pada inflasi daerah.

Tidak sendiri, Basiran didampingi sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam melakukan operasi pasar.

Di pasar, Basiran bercengkerama dengan para pedagang. Bahkan ia menyempatkan diri untuk berbelanja, membeli jualan para pedagang.

Seperti diketahui, bahwa sebagian besar negara-negara Dunia saat ini tengah dilanda krisis pangan. Hal itu memincu terjadinya gejolak harga pangan secara global. 

Di Indonesia, untuk mencegah itu, pemerintah bertindak cepat membentuk Tim Pengendali Inflasi, baik tingkat pusat hingga daerah. Masyarakat juga diminta untuk bertani, guna mengantisipasi krisis bahan pangan yang kini tengah melanda beberapa negara. 

"Setelah kami rapat (pengendalian inflasi-red) dan ada data-data yang kami rapatkan tadi, tentu kami tidak hanya bicara di tempat rapat. Kami langsung melakukan pengecekan sasaran di dua pasar yakni Kaloko dan Sabho," kata Basiran kepada awak media. 

Gagasan Basiran tersebut disambung antusias oleh para pedagang. Tidak sedikit dari para pedagang yang aktif berdiskusi bersama orang nomor satu di Buton itu.

Mantan Kepala Kesbangpol Kalimnatan Utara itu, menyebut, dari hasil pantauannya, terdapat beberapa harga komoditas yang menjadi perhatian pemerintah, diantaranya Bawang, Cabai dan Telur.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, kata Basiran, terus melakukan upaya-upaya guna menjaga kestabilan harga pangan di pasar. Pemerintah memastikan, masyarakat tidak akan kesulitan dalam mendapatkan bahan makanan.

Termasuk dalam mengendali inflasi daerah, Pemda Buton telah membentuk Tim Gugus Tugas Pengendalian Inflasi yang di dalamnya berisikan unsur Forkopimda.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Buton, Zablin, menyikapi soal kenaikan harga telur di pasar. Menurutnya, kenaikan harga telur dikarenakan pasokan yang kurang, sementara permintaan pembeli cukup tinggi.

"Jadi agak naik harganya. Tapi biasanya akan turun lagi. Normalnya sekitar Rp30 ribuan perkilo, tapi sekarang ini sedang naik mungkin pengaruh stok. Tapi harapannya kedepannya akan lebih landai lagi turunannya," singkatnya.

Basiran optimis, Tim Pengendali Inflasi Daerah akan melakukan tugasnya dengan baik dalam mengendali inflasi daerah. (Din)

Bagikan:

ARTIKEL TERKAIT

POPULER

Lubang Lama, Dalih Baru: TPP ASN Buton Dua Tahun Berturut Jadi Korban Adm 05-06-2025 | 11:39AM