Era Baru dan Budaya Kaum Milenial

Mohammad Rizky Navika. (Foto: Ist)

Oleh: Mohammad Rizky Navika
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Di era moderenisasi teknologi saat ini merupakan momen peralihan di mana dengan mudahnya orang-orang mendapatkan segala bentuk informasi dari berbagai macam sumber. Orang-orang sudah sangat dengan mudahnya saling terhubung untuk mendapatkan informasi dan kemudian membagikan informasi tersebut ataupun mengikuti segala macam hal-hal baru baik itu teknologi ataupun budaya baru. Kemudahan teknologi dan pertukaran informasi  ini mungkin juga  akan mempengaruhi   dan merubah kebiasaan yang menjadikan percampuran budaya ataupun bisa menciptakan budaya baru yang sangat beragam. Anak muda atau biasa di sebut juga kaum Milenial merupakan kelompok demografi yang berkembang dari generasi sebelumnya. Tidak di ketahui secara pasti kelompok ini berawal atau berakhirnya menurut para ahli maupun peneliti tahun 1980-an merupakan awal tahun kelahiran kelompok tersebut dan pertengahan tahun 1990 sampai awal 2000-an merupakan tahun akhir kelahiran generasi tersebut.

Kaum milenial dianggap spesial karena kemampuan mereka dalam hal yang berkaitan dengan teknologi. Kaum milenial hadir di masyarakat sebagai pembawa kebiasaan baru dengan kemampuan teknologinya cepat ataupun lambat dapat mempengaruhi perubahan sosial terhadap masyarakat secara keseluruhan hal tersebut di mungkinkan mampu menciptakan perubahan budaya yang ada di masyarakat secara perlahan-lahan. Menurut pendapat paul B. Horton (1987:208) mengatakan bahwa secara mendasar konsep perubahan sosial dan perubahan budaya itu tidak terpisahkan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya meskipun mempunyai perbedaaan.

Perkembangan teknologi dan dengan segala kemudahannya menjadikan kaum milenial di nilai mampu merubah dan mempengaruhi sejumlah aspek-aspek sosial dan budaya yang selama ini ada di masyarakat. Percampuran budaya baru dinilai hal yang paling banyak terjadi di masyarakat pada saat sekarang ini, para generasi lama juga mau tidak mau akan terbawa arus perubahan dan mulai mengikuti kebiasaan-kebiasaan baru yang di ciptakan kaum milenial, melalui teknologi dan cara berinteraksi menggunakan bahasa atau kata-kata baru (gaul) dan mereka mulai berlomba-lomba untuk mengikuti perubahan dan mulai belajar menggunakan fasilitas teknologi untuk berkomunikasi agar tidak di sebut ketinggalan zaman. Kebudayaan yang ada di masyarakat cepat atau lambat pasti akan mengalami perubahan dan adanya perubahan budaya dipicu oleh kedinamisan sifat budaya sebagaimana pendapat Ki Hajar Dewantara (1994:74-75) (dalam H. sulasman, 2013:151) bahwa budaya itu mengalami perubahan, yaitu ada waktunya lahir, tumbuh, maju, berkembang, berbuah, menjadi tua dan mati, seperti hidup manusia. Era baru merupakan harapan kemajuan bagi suatu bangsa, kepada para generasi baru yang diharapkan mampu menciptakan suatu sistem sosial dan budaya baru yang memiliki nilai positif dan bermanfaat sehingga kemudian bisa di ikuti bersama-sama.

Indonesia sendiri memiliki masyarakat dengan kekayaan budaya yang beraneka-ragam yang disebut masyarakat multicultural, yang Secara umum berarti memiliki budaya yang beragam yang berbeda di antara satu dengan yang lainnya. Pelestarian budaya tetap berjalan dan teknologi pun tetap berkembang sehingga akan tercipta kesimbangan, di sini peran kaum milenial sangat di harapkan Negara dalam menjaga budaya agar bisa berjalan seimbang dengan era teknologi yang sedang berkembang saat ini.

Kesiapan suatu bangsa dalam menghadapi era kemajuan dan kebebasan teknologi serta informasi merupakan suatu tantangan yang di mana kebebasan dan keterbukaan terhadap teknologi merupakan harapan bagi seluruh masyarakat terkhususnya bagi kaum milenilai dan mereka dinilai harus mampu mengetahui dan mempelajari berbagai macam teknologi, namun kebebasan dan kemudahan dalam menggunakan teknologi serta mendapatkan informasi yang mudah juga mampu membawa para generasi milenial ke arah yang negatif dan merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Di sini perlu adanya batasan-batasan dan pengawasan dari Negara merupakan salah satu cara untuk meminimalisir dampak-dampak negatif dari kebebasan mereka dalam dunia teknologi.

Indonesia adalah salah satu Negara yang terdampak dari perkembangan teknologi yang cukup besar, Para kaum milenial yang rata-rata mendominasi teknologi informasi di mana Negara dinilai harus lebih mengontrol tetapi tidak juga membatasi ruang dan gerak para kaum milenial dalam menggunakan teknologi. Misalanya Negara hadir dengan Undang-Undang informasi dan transaksi elektroniknya yang disingkat UU ITE atau Undang-Undang No. 11 Tahun 2008   di mana dalam Undang-Undang tersebut mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik atau teknologi secara umum. Undang-Undang ini memiliki yurisdiksi dan berlaku untuk setiap orang dan melakukan pelanggaran hukum baik yang berada di wilayah Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia. Aturan-aturan yang di buat oleh pemerintah menetukan arah dari perkembangan teknologi yang sedang berlangsung dan berkembang di Indonesia sehingga kaum milenial bisa menjadi bijak dan tidak mudah terjebak dalam pengaruh-pengaruh  negatif dari era teknologi yang penuh dengan kebebasan ini.

Kaum milenial di era kemajuan teknologi ini merupakan harapan bangsa dalam membawa suatu perubahan yang mempersatukan serta menerima segala perbedaan kultur budaya di Indonesia, disisi lain perkembangan teknologi Mempermudah dalam mengenal dan mempelajari setiap segi aspek kehidupan di masyrakat tanpa menghilangkan sisi sosial dan budaya yang menjadikan kita sebagai bangsa yang berbeda-beda agama, suku dan budayanya tetapi bisa saling hidup menghargai antara satu dengan yang lainnya (kebinekaan). Menerima dan belajar segala bentuk perubahan dari era globalisasi ini agar bisa berkembang dan akan  tercipta sistem sosial  baru di masyarakat tanpa harus melupakan ajaran-ajaran atau pun norma-norma yang di wariskan oleh generasi terdahulu, agar kita tetap manjadi bangsa yang beradab dan beretika dalam menghadapi era teknologi yang mempengaruhi perubahan sosial  ataupun mungkin menciptakan budaya-budaya yang baru.

Harapan untuk bisa menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita di setiap generasi. Masa depan memang masih menjadi rahasia .Namun, kemajuan suatu bangsa terletak di genggaman para pemudanya.Selamat hari sumpah pemuda wahai para generasi emas Indonesia.

Bagikan:

ARTIKEL TERKAIT

POPULER

Lubang Lama, Dalih Baru: TPP ASN Buton Dua Tahun Berturut Jadi Korban Adm 05-06-2025 | 11:39AM