SURUMBA.com - Sebanyak 32 ibu rumah tangga di Desa Wabula, Kecamatan Wabula mengikuti pelatihan tenun di Gedung Sangar Seni Desa Wabula, Minggu (November 07, 2021).
Pelatihan yang direncanakan selama tiga hari itu, dibuka secara resmi oleh Bupati Buton, La Bakry. Hadir pula Sekda Buto La Ode Zilfar Djafar, Asisten I Setda Buton Alimani, anggota DPRD Buton, Camat Wabula Muh Basri, serta para Kepala OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Buton.
Kain tenun Buton, kata La Bakry, merupakan salah satu ikon dan identitas daerah. Sejak zaman kesultanan, kain tenun telah menjadi alat tukar atau mata uang kesultanan Buton dengan nama Kampua.
"Atas nama masyarakat dan Pemkab Buton, kami mengapresiasi ibu-ibu penenun yang masih tetap melestarikan identitas ini, dengan tetap meningkatkan kualitas tenunan baik dari segi motif maupun warna," kata La Bakry.
Orang nomor satu di Buton itu berharap, pelatihan tersebut dapat meningkatkan produktifitas, keterampilan dan manajemen yang baik dalam pemasaran kain tenun Buton Wabula.
"Perlu dibentuk kelompok penenun agar produktifitasnya banyak dan bisa memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu (kelompok-red) saling mendorong dan memberi ide dalam menentukan motif dan pola, juga sangat dibutuhkan untuk mengikuti selera konsumen agar kain tenun Buton tidak dikalahkan oleh kain dari daerah lain," katanya.
Untuk pemasarannya, lanjut La Bakry, bisa dipasarkan secara online. Selain untuk memperluas pasar, ini juga cara yang ampuh untuk menasionalkan kain tenun khas Buton
"Jadi jangan lagi ada pemikiran siapa yang mau beli, yang penting kualitasnya dijaga sehingga konsumen tetap mempercayai produk kita, karena kepercayaan konsumen itu harus dipelihara agar produk kita tetap laku di pasaran," tuturnya.
Sementara itu, Pj Kepala Desa Wabula Endang Bose berharap, pelatihan itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Wabula.
"Harapan kami kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Wabula terutama untuk ibu-ibu rumah tangga di Desa Wabula," harapnya. (din)