SURUMBA.com - Menurut data Kementerian Luar Negeri (Kemelu) RI, saat ini ada sekitar 1.500 warga Buton maupun Kepuluan Buton yang mengadukan nasib sebagai nelayan di Malaysia. Nyawa mereka setiap saat terancam kelompok Abu Sayyaf yang bermarkas di Selatan Negara Filipina.
Pemerintah pusat yang peduli akan hal ini, belum lama ini, mengundang Bupati Buton, La Bakry, untuk menggelar rapat bersama sejumlah kementerian di Jakarta. Salah satu pokok pembahasannya adalah pencarikan solusi keselamatan ribuan nelayan Kepton itu.
Bupati La Bakry ketika dimintai pendapatnya mengatakan, supaya warganya tidak selalu memusingkan pemerintah RI salah satu solusinya adalah dipulangkan. Hanya saja sebelum itu, pengganti pekerjaan mereka di Malaysia sudah harus dipikirkan. Harus direncanakan memang sejak sekarang.
Olehnya mengingat pekerjaan mereka sebagai nelayan, La Bakry mengusul kepada pemerintah pusat untuk dibuatkan 150 armada kapal tangkap ikan kapasitas 30 gross ton (GT). Nanti setiap kapal akan diawaki 10 orang sebagaimana dibagi jumlah mereka 1.500 orang. Dengan begitu mereka akan terus produktif begitu dipulangkan.
"Saya bilang kalau 1.500 orang, kapal yang 30 GT itu rata-rata menampung 10 orang. Itu hanya kita butuh 150 kapal saja. Nanti kalau datang, kita langsung kasi bantuan mereka.
Kurang lebih 3 miliar 1 unit kapal, sudah komplit semua. Kita hanya butuh 450 miliar. Itu sudah bisa kita atasi persoalan warga kita di luar negeri," ucap La Bakry menceritakan usulannya dalam rapat bersama sejumlah kementerian di Jakarta, ketika membawakan sambutan dalam pengukuhan Polsek Wabula, Sabtu (April 10, 2021).
Menurut dia, bila usalan itu disiapkan, maka warga Kepton yang dipulangkan dari Malaysia dapat terus melaut. Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat menjadikan Indonesia sebagai eksportir ikan terbesar di dunia, mengingat beberapa negara saat ini telah berhenti ekspor karena sumber ikannya dari Indonesia.
Apa yang disampaikan La Bakry ini kemudian disepakati peserta rapat. Usulan itu nanti akan diteruskan melalui Musrembang Provinsi Sultra.
"Yang saya sampaikan kepada peserta rapat waktu itu disepakati. Insya Allah melalui Musrembang provinsi nanti diteruskan supaya mereka terus nelayan," katanya. (man)