SURUMBA.com - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Sulawesi Tenggara, untuk memusatkan tempat karantina pasien Covid-19 di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Takawa tidak berjalan mulus.
Dari dijadwalkan pagi sudah harus ditempati, hingga malam sekitar pukul 19.00 Wita, Jumat 19 Juni 2020, puluhan pasien masih memilih bertahan di halaman Rusunawa. Mereka enggan karantina di tempat tersebut karena dinilai belum steril.
Mulai dari lantai yang kotor, kamar berantakan, tak adanya air bersih, hingga padamnya listrik di sejumlah ruangan, komplikasi menjadi persoalan. Baik pasien karantina dari RSUD Buton pun eks Kantor Bupati Buton semua meminta untuk dikembakan ke tempat asalnya. Apalagi 30 pasien yang baru positif, Kamis 18 Juni 2020.
"Sebaiknya kami dikembalikan saja ke rumah sakit. Kami tidak mau kantina di sini. Kami ini sangat capek sekali dan butuh istrahat, masa kami mau dikasi tinggal di Rusun yang tidak ada lampunya, tidak ada airnya," keluh salah seorang pasien Covid-19.
"Kami tidak menuntut mewah pak, tapi hanya fasilitas yang layak untuk kami tempati. Kami ini adalah perawat yang tiap hari berhadapan dengan kematian, masa kami dibeginikan," sambungnya bernada kesal.
Menanggapi persoalan ini, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Buton, LM Zilfar Djafar, menuruti kemauan pasien. Mereka akan dikembalikan ke RSUD Buton sambil menunggu perbaikan fasilitas yang dikeluhkan.
"Kita kembalikan dulu mereka sambil menunggu perbaikan fasilitas yang dikeluhkan," katanya saat mengecek langsung Rusunawa.
Di tempat yang sama, hal senada juga dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan (RSUD) Buton, H Djufri. Dia berjanji akan mengupayakan perbaikan fasilitas Rusunawa supaya nyaman ditempati.
"Saya akan upayakan fasilitas untuk kalian, jadi kalian bersabar saja," janjinya. (adm)