Pala dan Kelapa Telah Ditanam, Penopang Ekonomi Rakyat di Masa Depan

Sebagai anak petani, Bupati Buton, La Bakry, nampak biasa memegang cangkul saat menanam bibit kelapa genja. (Foto: Ist)

 

SURUMBA.com - Bukan hanya sekarang, namun bagaimana ekonomi dan kesejahteraan hidup rakyat Kabupaten Buton di masa mendatang sudah dipikirkan Bupati Buton, La Bakry. Dalam mewujudkan itu, dia memanfaatkan ratusan hektar lahan petani di beberapa wilayah kecamatan untuk ditanami puluhan ribu kelapa genja dan pala.

Program yang diberi nama Palanisasi dan Kelapanisasi ini mulai digenjot pengembangannya, Rabu (Januari 27, 2021). Desa Labuandiri, Kecamatan Siotapina, menjadi tempat pertama penanaman. Sementara kecamatan lainnya menyusul kemudian.

Dalam melakukan penanaman bibit pala dan kepala genja ketika itu, Bupati La Bakry ditemani Ketua DPRD Buton, Hariasi, sejumlah Anggota DPRD Buton, Asisten I Sekda Buton, Ali Mani, para Kepala OPD, Pemerintah Kecamatan Siotapina dan Lasalimu Selatan, unsur TNI-Polri, serta masyarakat petani Desa Labuandiri.

Usai menanam, La Bakry mengatakan, program ini sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga tahun 2022 yang pada intinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Buton.

Berkaitan dengan itu, penanaman pala dan kelapa juga sekaligus menjawab tantangan Presiden RI Joko Widodo tentang upaya peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Indonesai tahun 2045 sudah harus mencapai Rp27 juta.

"Untuk mencapai itu dalam satu dua bulan tentu sangatlah tidak mudah. Tetapi kalau sejak sekarang sudah kita siapkan untuk masyarakat, maka bukan hal mustahil untuk kita realisasikan," yakni La Bakry.

Menurut dia, dari sekian banyak komoditas pertanian, pala dan kepala genja termasuk penyumbang penghasilan besar untuk petani. Olehnya, kedua tanaman ini menjadi pilihan untuk diprogramkan demi kesejahteraan hidup masyarakat petani di masa depan.

"Dua komoditas ini mau dirawat atau tidak dirawat tetap menghasilkan. Apalagi kalau dirawat akan lebih bagus lagi menghasilkan buah," katanya.

Itulah yang menjadi alasan utama Pemkab Buton dalam dua tahun terakhir terus mencanangkan program Palanisasi dan Kelapanisasi kerena diyakni memiliki manfaat besar dan bernilai ekonomi tinggi.

La Bakry berharap, masyarakat petani jangan juga hanya mengandalkan bantuan pemerintah. Harus ada upaya sendiri untuk mencari bibit pala dan kelapa genja jika stok dari Pemkab Buton telah habis. Sebab penanaman kedua tanaman ini dapat dijadikan gerakan massa dalam rangka menjawab tantangan Presiden Jokowi diusia 100 tahun Indonesia.

Senada dengan Bupati Buton, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Ma'mul Djamal mengatakan, program Pala dan Kelapanisasi memang sejalan dengan RPJMD Buton hingga tahun 2022. Pihaknya yang membidangi pertanian bertugas untuk menjawab RPJMD agar bagaimana petani sejahtera. Salah satu pilihannya adalah mengadakan bibit kedua komoditas tersebut setelah melalui persetujuan Bupati Buton.

"Bagaimana mensejehterakan petani, pilihan kami sebagai pemerintah adalah mengadakan bibit pala dan kelapa karena dua komoditas ini kami anggap penting untuk mensejahterakan petani di masa akan datang," ucapnya.

Selain pala dan kelapa, La Bakry juga menyerahkan bantuan Kambing untuk diternak petani.

Dijelaskan, jenis pala yang diprogramkan sekarang merupakan pala Banda atau pala super yang paling banyak dicari kerena sudah tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian sebagai pala terbaik.

Ma'mul Djamal berharap, melalui bantuan bibit pala dan kelapa genja dapat membuat ekonomi petani semakin meningkat dalam waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. (man)

Bagikan:

ARTIKEL TERKAIT

POPULER

Lubang Lama, Dalih Baru: TPP ASN Buton Dua Tahun Berturut Jadi Korban Adm 05-06-2025 | 11:39AM