SURUMBA.com - Anggaran penanganan Covid-19 yang disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Sulawesi Tenggara, sebanyak lebih kurang Rp32,2 miliar, tinggal sekitar Rp11,28 miliar.
Anggaran yang terdiri dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebanyak Rp22,4 miliar dan realokasi anggaran Dinas Kesehatan sebanyak Rp9,8 miliar itu sebagian besar masuk ke rekening Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak Rp5,5 miliar.
Namun dana yang masuk ke BPBD tersebut sudah termasuk dengan kegiatan Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Disamping itu, juga digunakan untuk pembayaran honor dan uang makan tim gugus, serta pembenahan sarana prasaran rumah sehat Covid-19 di Rusunawa Takawa.
Salain BPBD, penyerap anggaran terbanyak berikutnya adalah Dinas Sosial. Total anggaran yang diminta untuk pembelian sembako dalam menanggulangi dampak sosial Covid-19 sebanyak Rp3,16 miliar.
Kemudian menyusul Dinas Koperasi dan UKM sebanyak Rp500 juta untuk pengadaan masker, dan Dinas Perumahan dan Pemukiman meminta Rp90 juta lebih untuk penanganan pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Buton, Sunardin Dani, anggaran yang diambil sejumlah instansi tersebut sumbernya dari BTT. Ini juga yang diambil RSUD sebanyak Rp1,7 miliar untuk pengadaan peralatan ruang isolasi.
Begitu pula Dinas Kesehatan mengambil Rp163 juta untuk pembayaran honor tenaga kesehatan.
"Jadi yang diminta Rumah Sakit sama Dinas Kesehatan itu di luar dari anggaran mereka yang ada di BPBD," jelas Sunardin Dani ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa 4 Agustus 2020.
Sementara realokasi anggaran Dinas Kesehatan yang digunakan untuk mendukung penangan Covid-19, jelas dia, sama sekali tidak diganggu instansi lain. Memang sudah tersentuh tapi penggunaanya untuk kegiatan fisik berupa sarana dan prasarana dalam hal menunjang pencegahan Covid.
"Jadi yang tersisa di kas daerah itu khusus anggaran yang bersumber dari BTT (sekitar Rp11,28 miliar)," katanya. (man)