SURUMBA.com - Pj Bupati Buton, Basiran, membuka resmi Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buton, di Aula Rujab Bupati, Pasarwajo, Kamis pagi (20/10/2022).
Turur hadir Sekretaris Daerah Buton, Asnawi Jamaluddin, bersama Ibu, Ny. Kiki Amalia Asnawi, Plh Ketua Dekranasda Buton Sadisu, sejumlah Kepala OPD terkait, Kabag Ekonomi Setda Buton, serta jajaran pengurus Dekranasda Buton Periode 2017-2022.
"Rapat kerja atau musyawarah daerah ini diadakan dalam rangka pembentukan pengurus baru. Oleh sebab itu, dirubah pengurus lama yang akan dilaksanakan dalam musyawarah daerah," kata Basiran.
Orang nomor satu di Buton itu menyebut, Dekranasda merupakan suatu organisasi yang harus bergerak terus dalam rangka membantu pemerintah untuk pengembangan kerajinan dan produk olahan pangan di lingkungan masyarakat.
"Kain tenun memiliki ciri khas masing-masing atau memiliki nama, sehingga ketika berkunjung ke gerai Dekranasda atau ke stand pameran dapat kita jelaskan ini tenunan berasal dari Wabula dengan motif tenun apa dan sebagainya, lalu jika ada yang berkunjung ke tempat tenunnya jaraknya sekitar 15 km, lalu jarak tempuhnya selama 30 menit dari ibukota Pasarwajo," jelas mantan Asisten I Setprov Sultra itu.
Sama halnya dengan pengolahan abon dari ikan, dikelolah oleh kelompok masyarakat perempuan yang berada di Sampuabalo dengan jarak tempuh sekitar setengah jam. Kemudian Kapusunosu yang terbuat dari jagung pulut, yang biasanya ditemukan di pasar-pasar tradisional, hal itu semua harus dijelaskan kepada konsumen.
"Jadi masyarakat pengrajin melalui Dekranasda bisa memasukkan info produknya di website Pemkab Buton, tinggal dicari apa saja jenis kerajinan atau produk Desranasda berupa nentu, tikar, tenunan dan sebagainya," tutur Basiran.
Basiran mengharapkan, agar promosi maupun pemasaran produk-produk Dekranasda ke depan, dapat memanfaatkan perkembangan teknologi. Menjual bisa melalui aplikasi maupun media sosial.
Pelaksana tugas Ketua Dekranasda Kabupaten Buton, Deisy Natalia Rompas Basiran, menegaskan kepada ibu-ibu Camat se-Kabupaten Buton untuk mengidentifikasi jenis-jenis kerajinan apa yang ada di wilayahnya masing-masing untuk dapat dibina dan dikembangkan melalui Dekranasda. Selain itu, OPD terkait untuk dapat proaktif dalam memajukan Dekranasda, khususnya para pengrajin.
"Pada saat ini juga saya meminta kepada ibu-ibu Camat yang ada untuk bisa membuat laporan tentang kerajinan apa saja yang ada di Kecamatannya, tentunya di Desa-desa, kalau bisa secepatnya laporannya ya ibu-ibu. Dan juga saya memohon bantuan para OPD yang terkait dalam Dekranas ini untuk membantu saya karena kita ini satu wadah. Saya tidak bisa berbuat kalau saya tidak dibantu oleh bapak dan ibu sekalian", harapnya. (Din)