SURUMBA.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton menggelar upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Alun-alun Takawa, Kompleks Perkantoran Pemkab Buton, Kamis (2 Mei 2024).
Selain dirangkaikan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) tingkat Kabupaten Buton, upacara ini sekaligus menjadi ajang penyerahan piagam pengharagaan kepada lembaga pendidikan dan tenaga pendidik.

Para penerima pengharagaan itu terdiri dari sekolah penggerak angkatan 3 yakni TK Kombeli dan SDN 45 Buton, dan penghargaan untuk tenaga pengajar Smart Gasing di luar wilayah Buton atas nama Wa Ariana (SDN 21 Buton), Nurmalita (SDN 42 Buton), Safiru Hunas (SDN 42 Buton), Titin Usmar (SDN 52 Buton), La Ode Sunarno (SDN 35 Buton), serta La Samaudin (SDN 65 Buton).
Pj Bupati Buton, La Ode Mustari, dalam membacakan pidato Menteri Pendidakan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyampaikan bahwa lima tahun terakhir adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistim yang sangat besar dan bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.

Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi.
Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi disekitar kita, merasakan digerakan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak, wajah baru pendidikan dan kebudayaan indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan merdeka belajar.
Kita sudah mendengar lagi anak-anak indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas, kita sudah melihat lagi guru- guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapat kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya, kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus di dukung untuk berekspresi.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar, namun lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh, semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan kearah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.
Saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang ibu dan bapak lakukan dengan penuh harapan, saya titipkan merdeka belajar kepada anda semua para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa indonesia melompat ke masa depan.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan merdeka belajar”. (Adm)