SURUMBA.com - Dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, Bupati Buton La Bakry untuk ke sekian kalinya kembali membagikan seragam gratis untuk siswa tingkat TK-SMP se Kabupaten Buton, Sabtu (Februari 6, 2021).
Pembagian dipusatkan di SMPN 10 Buton, Desa Ambuau, Kecamatan Lasalimu Selatan, dengan jumlah seragam mencapai 14.444 pasang. Saking banyaknya, Bupati La Bakry hanya melakukan penyerahan secara simbolis melalui beberapa kepala sekolah.
Adapun rincian seragam gratis ini terdiri dari batik TK 2.593 pasang, batik SD 2.312 pasang, dan batik SMP 2.317 pasang. Jumlah ini sama dengan seragam sekolah biasa untuk TK, SD, dan SMP.

Beberapa orang tua siswa ketika dimintai tanggapannya mengucapkan hal senada, terima kasih kepada Bupati Buton atas bantuan seragam gratis ini. Mereka merasa sangat terbantu apalagi ketika pandemi Covid-19 sekarang.
"Alhamdulillah kami sebagai orang tua sangat merasa bersyukur sekali dengan adanya pembagian seragam gratis ini. Terima kasih Pak Bakry,” ucap salah seorang orang tua siswa, Wa Ondo.
Dia berharap program ini dapat terus dipertahankan karena dapat mengurangi beban orang tua dalam menyediakan alat kelengkapan sekolah.

Seragam sekolah gratis yang dianggarkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Buton ini memang sudah menjadi bagian dari visi La Bakry untuk mewujudkan SDM unggul di Kabupaten Buton. Bahkan La Bakry mengaku selama dipercaya rakyat menjadi Bupati Buton, maka selama itu pula seragam gratis terus ada.
"Selagi saya menjadi bupati, program ini tidak akan pernah dihentikan. Kenapa, karena program seragam gratis tersebut merupakan kelanjutan dari program Umar-Bakry," kata La Bakry dalam sambutannya.

Dia mengaku, seragam sekolah gratis merupakan janji politik ketika masih bersama Samsu Umar Abdul Samiun sebagai Bupati Buton. Kini setelah dia menjabat Bupati Buton, janji itu akan terus dilanjutkan meski dengan siapapun wakilnya.
Kalaupun andai dihentikan, kecuali penghasilan masyarakat Kabupaten Buton sudah diatas Rp27 juta sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo akan penghasilan seluruh masyarakat Indonesia.
La Bakry menyadari, seragam gratis ini tidak cukup menyelesaikan masalah pendidikan. Tapi paling tidak bisa sedikit meringankan beban orang tua, apalagi di tengah pandemi Covid-19.
Ketua DPD II Partai Golkar Buton ini menyampaikan jangan terpengaruh dengan isu-isu miring. Semua pihak diajaknya kerja ikhlas untuk kepentingan rakyat. "Bapak ibu guru juga ikhlas saja. Yakin bahwa apabila kita ikhlas, Insya Allah kita akan mendapatkan hikmahnya," pintanya.

Pada kesempatan ini, La Bakry kembali mengingatkan agar sekolah yang direncanakan masuk standar nasional segera mempersiapkan sarana dan prasarana. "Kalau ada yang kurang segera komunikasikan dengan Dinas (Pendidikan), sehingga saat menyusun rencana anggaran tahun 2022, kita berharap tinggal tambal yang belum, mana, kurang apa. Jangan seperti yang lalu-lalu orientasinya proyek melulu, harus dirubah cara berpikir itu," tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, Harmin mengatakan, pembagian seragam gratis sudah menjadi agenda rutim Pemkab Buton setiap tahun. Namun tahun ini agak sedikit berbeda karena ditambah dengan seragam TK. Sebelumnya hanya SD dan SMP saja.

Harmin bilang, seragam gratis yang dibagikan tahun ini bukan hanya berupa baju dan celana saja. Melainkan lengkap dengan atribut lain seperti topi, dasi, dan kaos kaki.
Dia berharap bantuan dapat membawa manfaat bagi siswa dan meringankan beban orang tua. "Dan semoga kualitas pendidikan anak-anak kita bisa semakin meningkat". (man)