Indeks Desa Membangun Kabupaten Buton Meningkat Signifikan

Rakor Pemkab Buton dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat tentang Ekspos Hasil Pemuktahiran Data IDM Tahun 2023, di Aula Kantor Bupati Buton, Senin (Juli 17, 2023). (Foto: Ist)

SURUMBA.com - Hasil pemuktahiran data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023 di Kabupaten Buton meningkat signifikan. 

Secara keseluruhan perkembangan IDM dengan status mandiri pada tahun 2022 sebanyak 1 desa, naik menjadi 2 desa pada tahun 2023. 

Untuk desa maju dari 18 desa tahun 2022 naik menjadi menjadi 34 desa pada tahun 2023, desa berkembang semula 61 desa kemudian menjadi 45 desa, dan desa tertinggal sebelumnya 3 desa menjadi 2 desa. Sementara desa sangat tertinggal 0 desa. 

Sebaran IDM setiap kecamatan berdasarkan hasil pemuktahiran tahun 2023 sebagai berikut:

1. Pasarwajo (13 desa) 
- 7 desa berkembang
 - 6 desa maju.

2. Kapontori (15 desa)
- 14 desa berkembang
- 1 desa maju

3. Lasalimu (14 desa)
- 1 desa tertinggal
- 9 desa berkembang
- 4 desa maju

4. Lasalimu Selatan (16 desa)
- 1 desa tertinggal
- 7 desa berkembang
- 7 desa maju
- 1 desa tertinggal

5. Siotapina (11 desa)
- 6 desa berkembang
- 4 desa maju
- 1 desa mandiri

6. Wolowa (7 desa)
- 7 desa maju

7. Wabula (7 desa)
- 2 desa berkembang
- 5 desa maju

Data ini diperoleh dari ekspose hasil pemuktahiran data IDM tahun 2023 melalui rapat koordinasi Pemkab Buton dengan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, di Aula Kantor Bupati Buton, Takawa, Senin (Juli 17, 2023).

Turut hadir dalam rapat Pj Bupati Buton, Basiran, Asisten Setda Buton, Alimani, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Murtaba Muru, para Kepala OPD, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Wa Ode Yani Hareyani, Tim Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Syaharuddin Samiun, para Camat, serta Pendamping Kecamatan dan Desa.

Pj Bupati Buton dalam sambutannya mengatakan rapat koordinasi ini sangat penting karena dalam merencanakan  pembangunan harus berbasis data. Jika data yang diperoleh tidak baik, maka apapun yang diperbuat tidak akan mendapatkan hasil maksimal.

Lebih lanjut, Basiran memaparkan, wilayah Kabupaten Buton terdiri dari 12 kelurahan dan 83 desa. Ini menandahkan bahwa hampir seluruh program kegiatan terlaksana di desa. Untuk itu, semua instansi vertikal, OPD dan terkhusus para camat harus bisa memetahkan apa saja potensi yang ada di Desa. 

"Fokus terhadap pengembangan desa karena program Bapak Jokowi di periode pertama yaitu membangun salah satunya terfokus pada pembangunan desa dengan jumlah anggaran yang diturunkan dimasing-masing desa khusus untuk Kabupaten Buton baik alokasi dana desa (ADD) maupun dana desa (DD)  hitungannya sekitar kurang lebih 113 Miliar. Dana itu kalau turun di desa tanpa ada perencanaan yang baik dan data yang akurat, maka tidak ada bekas. Oleh karena itu data membangun desa saya anggap penting dan strategis," ucapnya.

"Dinas Sosial harus tau, Dinas Capil, Bapedda apalagi, dan juga Dinas Pendapatan untuk merencanakan potensi apa yang harus diambil untuk pendapatan asli desa dan apa yang bisa diambil oleh kabupaten," ujarnya. 

"Ternyata desa mandiri yang ada di Kabupaten Buton sudah ada 2 desa yakni desa Lasalimu dan Desa Matanauwe. Tentu dari 2 desa mandiri ini kita harapkan ada target berikutnya bagaimana desa yang lainnya bisa mandiri," imbuhnya. 

Berdasarakan yang telah terpapar, Basiran menekankan kepada seluruh perangkatnya bahwa yang harus dikerjakan ke depan adalah bagaimana meningkatkan desa yang belum mandiri menjadi mandiri. 

Dia berharap Buton ke depan bisa lebih maju dan berkembang dengan memanfaatkan data. (Adm)

Bagikan:

ARTIKEL TERKAIT

POPULER

Lubang Lama, Dalih Baru: TPP ASN Buton Dua Tahun Berturut Jadi Korban Adm 05-06-2025 | 11:39AM